Lelah Rehat Istirahat


Lelah, rehat, istirahat.
Batin menyiksa perlahan tanpa permulaan
Diriku pun tak sadar bahwa hati ini telah terhimpit pada perbatasan
Pantas saja, semakin hari sesak memenuhi pikiran
Ternyata inilah penyebab kejadian.

Lelah memikirkan hatinya yang tak pernah lengah
Tak pernah mengalah untuk memperbolehkan diriku menyapa dengan sumringah
Padahal diri ini tak mengharap balas yang nantinya akan membuat terbang bebas
Tengoklah keberadaanku saja, aku sudah puas.

Mungkin ini waktu yang tepat untuk rehat
Rehat dari segala perbincangan hati yang amat pelik untuk dilihat
Rehat dari jutaan perih yang tak sadar telah menyayat
Biarkan batin ini lega sejenak
Tanpa diusik oleh bayanganmu yang somplak.

Pikiran dan batin harus sinkron untuk istirahat
Tak usah pedulikan omongan rakyat yang mencacat
Dirimu juga butuh damai walau sesaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkunci dalam Diam

𝚁𝚒𝚗𝚍𝚞, 𝙻𝚊𝚐𝚒

sebut saja alkisah...